 |
| @andre |
SaruaMakmur - Ahad ini, keluarga pak Andre disibukkan dengan kegiatan panen madu. Ya, sudah hampir 2 tahun keluarga ini belajar untuk ternak lebah tanpa sengat (stingless bee) untuk mengambil hasil madunya. Lebah yang dipilih adalah lebah klanceng jenis
apis laeviceps. Lebahnya kecil sekali, lebih kecil dari lalat dan lebih besar sedikit dibanding semut hitam.
 |
| @andre |
"Kesulitan dari ternak klanceng ini adalah cara untuk mempertahankan koloninya" jelas pak Andre.
"Setelah hampir setahun tidak dipanen madunya, kami mendapati ada sekitar 7 kotak yang koloninya habis" tambahnya.
 |
| @andre |
Madu lebah klanceng rasanya bervariasi. Ada yang manis, ada yang manis asem. Rasa asem yang ada karena madu tercampur dengan polen.
"Madu klanceng bisa dibilang madu 3 in 1. Karena mengandung madu, polen dan propolis sekaligus" jelas pak Andre.
 |
| @andre |
Warna madu klanceng dipengaruhi oleh cara pemanenannya. Bila pakai sistem peras, madu cenderung berwarna gelap. Apabila dengan cara disedot dengan pipet, warnanya cenderung kuning bening.
"Madu ini baik untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh. Anak saya sering saya beri madu ini ketika sedang tidak enak badan. Dan khasiatnya, alhamdulillah cukup signifikan, anak saya cepat pulih kesehatannya" papar bu Melly.
Bagi warrga Sarua Makmur yang ingin mengetahui tentang madu ini dapat mampir ke rumah pak Andre di blok 21/7. (alhw)
(sm-RW010/XII/2018/33)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar