SERPONG, WEB TANGSEL - Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengunjungi korban-korban tsunami Banten yang merupakan warga Tangsel di RS Medika BSD, Serpong, Rabu (26 Desember 2018).
Para korban yang dirawat merupakan guru maupun karyawan dari Global Islamic School (GIS) 2 Serpong. Delapan guru maupun karyawan GIS 2 Serpong mengalami luka robek di kaki maupun kepala.
Setelah menjenguk para korban, Benyamin mengatakan, bahwa warga Tangsel yang menjadi korban sebanyak 64 orang. Hal ini menurutnya, tercatat dari data yang terima oleh pihaknya. Sebanyak 52 orang selamat dan 12 orang meninggal akibat tsunami di Pandeglang, Banten.
"Ada empat Rumah Sakit di Tangsel yang masih merawat korban asal Tangsel yang mengalami luka-luka. Yakni, 9 pasien di RS Medika BSD, 9 pasien RS Premiere Bintaro, 2 pasien di RS Sari Asih Ciputat dan 1 pasiwn di RS Permata Pamulang. Sisanya sudah diperbolehkan pulang," terangnya.
Hingga saat ini, menurut informasi dari BPBD Tangsel yang diberikan sudah tidak ada lagi warga Tangsel yang hilang.
"Alhamdulillah, terakhir Adinda Putri Anisa putri dari Sudiro yang merupakan warga Perumahan Bukit Nusa Indah sudah ditemukan dan sudah dimakamkan. Jadi, sudah tidak ada yang hilang. BPBD Tangsel tadi pagi melaporkan tidak ada warga Tangsel yang hilang," jelasnya.
Berikut daftar warga Tangsel korban meninggal dunia tsunami Selat Sunda:
1. Afriani Safitri (26), warga Serua, Ciputat.
2. Siti Nur Alfisyah (37) warga Serua, Ciputat.
3. Nihlatuz Zahra (10) warga Serua, Ciputat.
4. Muhamad Zein Karim (3) warga Serua, Ciputat.
5. Watini (48) warga Serua, Ciputat.
6. Adinda Putri Anisa (16) warga Serua, Ciputat.
7. Beti Apridaningsih (52) warga Serua, Ciputat.
8. Rumisih (44), warga Serua, Ciputat.
9. Nida (16), warga Serua, Ciputat.
10. Chaerudin, warga Serua Indah, Ciputat.
11. Meyuza (28), warga Cipayung, Ciputat
12. Trino Erwin, warga Jurang Mangu Timur, Pondok Aren. (adm)
(sm-RW010/XII/2018/42)