TRIBUNTRAVEL.COM - Jika Bogor memiliki Asinan Bogor maka
Tangerang Selatan (Tangsel) memiliki makanan khas yakni Laksa Ciater. Laksa memang karib ditemui di Jakarta dan
kota-kota di sekitarnya. Tetapi,
Laksa Ciater hanya ada di Ciater, sebuah wilayah kelurahan di Serpong, Tangsel.
"Cuma ada di sini aja sekarang mah," ujar Midah
(35) generasi ke tiga dari Niman, penjual Laksa Ciater yang masih bertahan
sampai saat ini.
Laksa Ciater memang berbeda dari laksa daerah lain. Laksa daerah lain menggunakan lontong atau soun sebagai
karbohidratnya. Namun, Laksa Ciater
menggunakan tepung beras yang dimasak sedemikian rupa sehingga menyerupai
getuk, namun berwarna putih.
"Beras ditumbuk dulu sampai jadi tepung, habis itu
dikukus, terus diadonin pakai air hangat. Habis itu dibentuk kaya mie di
loyang, habis itu dikukus lagi," ujar Midah menceritakan proses
pembuatannya.
Penyajiannya pun sederhana, tepung beras yang sudah dikukus
itu, dipotong-potong kotak kecil lalu disiram sayur laksa. Sayurnya pun berbeda dari laksa
kebanyakan. Sayur Laksa Ciater tidak
pekat dan kental seperti laksa Betawi di Jakarta. Kuah Laksa Ciater lebih encer dan ada kacang kedelainya. Midah mengatakan sayur laksa yang berwarna
coklat itu bahannya hampir sama, hanya santen dan minyaknya lebih sedikit.
"Ya sama bumbunya, cabe, kunyit, jahe, santan,"
ujar Midah.
TribunJakarta.com mencoba langsung Laksa yang dijual satu
porsinya seharga Rp 10 ribu itu. Rasanya
berbeda, rasa sayurnya tidak terlalu kuat, namun tetap enak. Manis dan kaya
akan rempah. Sedangkan tepung beras
seperti getuk, memiliki sensasi tersendiri saat dikunyah, teksturnya kenyal. Biasanya, Midah menyajikan sepiring laksa,
lengkap dengan tahu kuning goreng serta ceker dan telur balado.
"Cuma sekarang mah habis, tadi diborong orang-orang
dari tandon," ujarnya.
Warung Laksa Ciater Midah berada di dekat Tandon Ciater,
tepatnya Jalan Waru, yang juga bersebelahan dengan Kantor Kemenag Tangsel. Midah membuka warungnya setiap hari,
kecuali Jumat, mulai pukul 16.00 WIB, sampai sekira pukul 21.00 WIB. (JRT)
(sm-RW010/I/2019/5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar